Pulau kecil di selatan Lampung ini membuat kami berdecak
kagum. Bukan hanya dengan pasirnya yang selembut tepung, tetapi juga dengan
keindahan bawah lautnya yang menawan. Tiga mingggu yang lalu, gw bareng temen-temen
di @reeyantravelers mengunjungi pulau yang masih dalam kepemilikan TNI AL ini. Pulau
ini memiliki barak dan saung yang bisa digunakan sebagai tempat menginap. Air
di pulau ini masih payau namun kita masih bisa menikmati listrik meskipun hanya
bisa digunakan dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi.
Setelah perjalanan panjang bis Jakarta-merak, ferry
merak-bakauheni, APV bakauheni-ketapang dan perahu ketapang-kelagian, akhirnya
kita tiba di pulau kelagian jam 10 pagi. Kejadian-kejadian seru selama 12 jam
perjalanan ini gak akan selesai diceritakan meskipun segelas kopi sudah habis menemani
perbincangan kami di pertemuan2 selanjutnya.
Itinerary selanjutnya adalah snorkeling di pulau Kelagian
Kecil, Pahawang Kecil, Tanjung Putus dan Gosongan. Spot pertama adalah bawah
laut Kelagian Kecil yang menurut gw adalah the best spot of snorkeling di sini.
5 menit pertama gw habiskan di sekitar perahu yang hanya memberikan pemandangan
karang mati dan ikan yang berwarna warni. Setelah naik dan ngobrol dengan
pemilik perahu, Bang Yanto, gw memutuskan untuk snorkeling menjauh dari perahu
ditemani Bang Yanto. Dan yang gw temuin selanjutnya sangat menakjubkan, bikin
speechless. Beberapa kali menemukan anemone dengan ikan badut nya, karang dan
anemone yang berwarna warni, kuda laut dan berbagai ikan yang baru pertama kali
gw lihat di sini. Ombak di sini cukup tenang dan air lautnya yang bening
membuat kita seakan berenang di kolam renang dengan lantai dasar berupa sebuah
taman laut.
Lelah sehabis bergulat dengan ombak dan arus yang besar di snorkeling spot di Pahawang Kecil kita mampir ke pulaunya untuk beristirahat dan makan siang. Cukup lama main-main di pulau ini sampai hanya kita tersisa. Narsis-narsisan dengan pantai yang eksotis membuat kita gak ingin beranjak pergi dari pulau ini.
Titik snorkeling di Tanjung Putus juga tidak kalah
indahnya. Dengan posisi karang yang cukup dalam membuat gw leluasa menari
bereng kerumunan ikan, mengejarnya sampai mereka bersembunyi di balik-balik
karang ataupun satu persatu menyebar menjauh dari kelompoknya. Dari perahu, kami melihat beberapa dive
centre di sekitar pantai tanjung putus ini. Berarti spot ini juga sering
digunakan untuk kegiatan diving. Tak jauh dari tanjung putus ada titik
snorkeling bernama Gosongan. Konon, kata Bang Yanto, di titik ini ada bangkai
kapal tenggelam. Sampai muter-muter gw tetep gak nemu mana yang namanya bangkai
kapal itu L.
Ya sudahlah, hari sudah sore, mari kita lihat sunset.
Pagi itu, matahari sudah cukup tinggi ketika menampakkan
batang hidung nya pada kami. Fajar saat itu hanya di lukis seperti langit biru
dengan semburat garis kekuning-kuningan. Pagi yang cukup menghangatkan di Pulau
Kelagian. Sebelum meninggalkan kepulauan ini, kami mampir ke Pahawang Besar.
Dalam trip ini beberapa temen-temen membawa buku-buku untuk disumbangkan ke
salam satu Rumah Baca di Pahawang. Rumah Baca yang dikelola sama Bu Yun ini
merupakan salah salah satu tempat adek-adek disana menghabiskan waktu sorenya.
Semoga buku-buku kami bermanfaat disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar