Rabu, 12 Juni 2013

A day in Ayutthaya #Bangkok




Asikk, akhirnya gw kembali lagi Thailand, ngikutin acara kantor di Bangkok. Sedikit ketidaksengajaan membuat gw dan dua temen kantor gw dapet tiket berangkat sehari lebih awal dari jadwal seharusnya. Sedikit disesali memang sama kantor gw karena harus membayar extra hotel satu malam, tapi disyukuri buat kita yang berangkat karena mendapat satu hari free untuk keliling-keliling kota.

Hmmm, pertanyaan selanjutnya adalah, kemana kita harus menghabiskan sehari ini. Dari nanya-nanya mbah gugel dan ditambah obrolan dengan temen yang abis dari sana, @totobaho dan @meladewinta, gw jadi ingin ngajak temen gw untuk mengunjungi Ayutthaya.
Ayutthaya merupakan bekas ibukota kerajaan yang hancur karena serangan Kerajaan Burma. Kota kecil ini hanya berjarak satu jam  dari Bangkok jika ditempuh dengan menggunakan minivan. Ato kata @totobaho bisa berjarak dua jam jika menggunakan kereta. Agar bisa memanfaatkan waktu dengan baik, kita memilih naik minivan dari Victory Monument. Daerah ini udah kayak BlokM, terminal bayangan dengan penjual kaki lima yang berserakan di jembatan-jembatan penyeberangan. System angkutan minivan ini hampir sama dengan omprengan di Semanggi.  Satu per satu penumpang masuk, duduk kemudian ditarik bayaran 60 baht sama si Sopir. Bener-bener harus sampai penuh baru minivan ini akan berangkat. Tapi kita gak menunggu lama, kira-kira 15 menit sampai minivan perlahan melaju ke Ayutthaya.

Biar gak kesasar, kita putuskan untuk berhenti di pemberhentian terakhir minivan ini. Berharap disana ada penyewaan sepeda ato motor yang bisa dipake keliling Ayutthaya. Tetep aja setelah muter-muter kita gak nemu satupun penyewaan disana. Yah, agak susah nanya disini, karena banyak penduduk lokal yang gak ngerti bahasa inggris dan kita pun gak bisa bahasa Thailand. Mungkin sama kayak klo misalkan orang bule pergi ke solo, orang-orang solo juga ngertinya bahasa kromo inggil yak. Sebenernya penyewaan sepeda ada di Ayutthaya, kata @totobaho pernah nyewa di sekitaran stasuin kereta, ato ada beberapa di sekitar tempat wisatanya. Tapi itu terlalu jauh dari terminal minivan buat temen gw, yahh berhubung dia juga pake high heel jalannya.  Kita pun nemu tuktuk yang bisa disewa keliling Ayutthaya. Mereka menyewakan paket keliling Ayutthaya dengan beberapa tempat wisata dalam beberapa jam. Awalnya mereka menawarkan 5 jam keliling dengan harga 1000 baht. Yah karena kita gak punya bayak waktu ato lebih tepatnya gak punya banyak duit juga, dapet kesepakatan 4 jam keliling dengan harga 400 baht.

Dari beberapa Kuil dan bekas Grand Palace yang kita kunjungi yang gw paling suka di Wat Mahathat. Tempatnya gak teralu rame karena pasti orang gak tahan muterin kawasan seluas 6 kali lapangan bola ini dalam cuaca panas terik. Beberapa Kuil tua dengan bangunannya yang sudah runtuh dan patung-patung yang sudah terpotong menghiasi kawasan ini. Mungkin jika dibandingkan dengan kawasan candi di Indonesia, kuil ini jauh lebih muda umurnya. Karena kalo diperhatikan bukannya disusun dari batu kali, kuil-kuil ini dibangun menggunkan batu bata.

Dalam 4 jam ini,  tidak semua kawasan kota tua Ayutthaya bisa kita jelajahi. Hanya beberapa saja seperti Wat Yai Cahimongkhon, Wat Mahathat, Wat Ranchaburana, Wat Thammikarat, Wat Lokayasutharam dan Wat Phra Sri Sanpet. Setelah itu kita harus segera kembali ke terminal minivan karena harus segera kembali ke Bangkok buat nganterin si ibu bos belanja di Chatuchak. Kan ini hari minggu, dan pasar Chatuchak cuman buka di week end.


Begitu masuk kota langsung disambut candi di Perempatan
Budha Stupa
Wat Yai Chaimongkon