Minggu, 22 Juli 2012

Ujung Kulon dengan pulau impiannya "Peucang"

From Ujung Kulon
Ujung Kulon, ya, daerah ini merupakan wilayah ujung paling barat (atau kulon dalam bahasa jawa) dari Pulau Jawa. Trip ke ujung kulon ini kita rencanain sendiri bareng temen-temen ngetrip gw pas ke Krakatau. Pas kita gathering untuk ngumpulin foto-foto di Krakatau, Yan mencetuskan ide untuk pergi ke Ujung Kulon long weekend selanjutnya. Di tanggal yang sama sebenernya gw udah rencanakan ke Pacitan bareng Raga, tapi tawaran ke UK ini begitu menarik yang membuat gw sama Raga rearrange schedule buat ke Pacitannya. Hmmm, akhirnya trip dan cerita ke pacitan malah datang lebih dulu daripada ke Ujung Kulonnya.

Anyway, kita berangkat juga ke Ujung Kulon, 16-20 Mei 2012. Rabu jam sebelas malam kita berangkat dari Ratu Plaza dengan bis sewaan dari kantornya Yan. Meskipun kepenuhan perjalanan tetap menyenangkan, sepertinya.. Soalnya yg gw inget inget cuman duduk-tidur-bangun-subuhan-sampe Sumur. Jalan Pandeglang-Sumur yang kurang begitu bagus membuat naik bis seperti naik kuda.

Sampe Sumur, kita lagsung disambut dengan gorengan dan teh manis. Hidangan paling enak di pagi itu mengalahkan KFC yang kita bawa dari Jakarta untuk bekel sarapan. Kenyang sarapan, kita langsung menuju perahu dengan membawa berkilo-kilon beras, sayur, ayam, ikan sebagai bekel 3 hari kedepan. Beberapa bekel sengaja kita bawa dari Jakarta dan ada juga yang kita beli dari penduduk sekitar Sumur.

Perjalanan pertama kita tempuh ke pulau Badul untuk bersnorkeling ria. Yah.. bukan best part tempat snorkeling di Ujung Kulon sih. Kemudian kita ke Pulau Handeleum untuk istirahat dan makan siang. Di Pulau Handeleum ini sedikit menyeramkan. Kita tidak boleh berenang di pantai karena takut nanti dimakan buaya. Disini pun hanya ada 1 rumah singgah yang dikelola pihak taman Nasional Ujung Kulon. Tempatnya lumayan, airnya bersih dan banyak, tawar pulak. Tetapi sayang, kasur yang disediakan tidak mencukupi untuk rombongan kita yang berjumalah 27 orang, sehingga beberapa orang tidur di sleeping bag yang untungnya sudah kita siapkan dari Jakarta.

Sorenya kita lanjutkan dengan cano-ing di sugai Cigenter. Dengan cano-ing ini kita berharap akan ketemu badak bercula satu meskipun probability nya 1000:1. Cano-ing ini pun beresiko, jangan sampe terbalik atau buaya-buaya di bawah sungai akan dengan senang hati melahap setiap jengkal daging kita. Syerem memang, sampe sang guide pun melarang tangan-tangan kita bermain dengan air sungai. Meskipun akhirnya kita tidak ketemu si badak dan buaya, pengalaman cano-ing ini sangat seru. Kombinasi antara silent, creepy, curiosity yang membuat kita menciptakan kegaduhan sendiri untuk menenangkan jantung kita yang dag dig dug. :D. Malamnya kita melepas lelah di handeleum.

Hari ke-2 perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Peucang. Bad news buat kita saat sampai karena nama kita tidak terdaftar sebagai tamu di pulau ini. Entahlah, spertinya akibat koordinasi dan administrasi dari pengelola kurang begitu baik. Setelah rembukan, temen-temen ternyata sepakat untuk menginap di pulau ini meskipun harus tidur di atas perahu atau menggelar tikar di ruang informasi.

Setelah berberes, acara kita adalah snorkelingan di sekitar pulau peucang. The best spotnya adalah disekitar padang penggembalaan di seberang pulau yang harus ditempuh sekitar 15 menit dengan perahu. Airnya tenang, jernih, serta ikannya yang warna warni. Tak lupa pula deretan terumbu karang yang menawan. Spot yang lain adalah di sebelah timur dermaga pulau peucang. Tak kalah juga indahnya. Ingin rasanya berlama-lama mengamati ikan-ikan disana.

Yang juga membuat kita terkagum-kagum dengan Pulau Peucang ini adalah pantainya. Pasir putih halus dengan warna air lautnya yang hijau. Ombak yang tenang  membuat sepanjang garis pantai seperti kolam renang super besar. “Life is Good” memang tidak susah kita temukan di pulai ini.

Saat sore menjelang, kegitan pantai paling mengasyikkan adalah berburu Sunset. Yep, sore itu kita menuju Tanjung Layar untuk berburu Sunset. Tidak jauh dari pulau peucang, cukup 45 menit dengan menggunakan perahu sampai ke pantai Cibom. kemudian dilanjutkan dengan trekking sekitar 1 jam. Tebing karang dengan ombak yang besar tidak memungkinkan perahu untuk memdekat ke pantai Tanjung Layar. Indah sekali sunset hari itu. Lingkaran oranye perlahan menghilang dari balik awan tipis di ujung lautan.

Besoknya gw masih punya setengah hari untuk  menikmati pulau ini. Meskipun, ketika saatnya pulang, gw masih ingin tinggal beberpa hari lagi di pulau ini. Tempat ini merupakan salah satu Real Paradise menurut gw. Tidak usah jauh-jauh ke luar jawa atau malah ke luar negeri. Cukup di pulau jawa dan rasanya gw akan kesana lagi.

From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon

From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon
From Ujung Kulon

2 komentar:

Tukang Kayu mengatakan...

mangstap..bikin kangen sm suasana pantai n ramean sm tmn2..:D

Chandra Andrey mengatakan...

ayo kita jalan-jalan lagi jam..