Gili Kondo, yaa Gili Kondo. Nama pulau ini baru gw tau
setelah gw di Lombok. Tempat paling eksotis di Lombok ini gw temuin dari sebuah
majalah “The journey – monthly Indonesia tourism magazine” yang gw dapat secara
gratis di homestay BaleKu. Dalam majalah ini terdapat sebuah artikel dengan
judul Lombok Top Spot (Lombok Top 10 not to be missed) dengan list terakhirnya
Gili Kondo. Perdebatan dari kita untuk menuju pulau ini pun sudah dimulai sejak
perjalanan hari ke-5 melintasi Lombok Utara ke arah Bayan dan Senaru. Karena
pulau ini bukan merupakan daftar tempat yang akan kita kunjungi selama di Lombok.
Semua orang pun mencari info sebanyak-banyaknya tentang Gili Kondo. Raga mulai
googling dan gw nanya di twitter dan mas Tresno. Sangat sedikit info yang kami
dapatkan kecuali sebuah blog seorang backpacker dari Mataram. Dari blog itu
kita temukan nama desa untuk menyeberang ke gili kondo beserta nomer telpon
penyewaan perahunya. Akhirnya, di malam hari kita meneguhkan hati merubah
rencana awal kita untuk ke Gili Kondo esok hari. Yippie..
Day 6.
Setelah mengabadikan landscape Rinjani pagi di Sembalun, Faris
langsung melajukan APV menuju ke Sambelia. Dengan mengandalkan Google Map, ahirnya
sampai juga kita di Sambelia, tempat penyeberangan ke Gili Kondo. Tidak jauh
juga ternyata perjalanan ke sana, 2 jam dari Sembalun. Kami ketemu dengan Pak Jefri,
petani mutiara yang sekaligus menyewakan perahunya untuk menyeberang ke Gili
Kondo.
Dari pantai Sambelia, sudah terlihat Gili Kondo di seberang
dan beberapa pulau di sampingnya. Tidak lebih dari setengah jam menyeberang, kita
sudah sampai di Gili Kondo. Iqro dan raga kemudian mengambil peralatan snorkel
dari penjaga cottage. Ternyata di Gili kondo ini ada beberapa cottage yang bisa
disewakan untuk menginap tetapi hanya dikelola oleh satu agency Tour.
Gw sendiri udah gak sabar untuk snorkelingan karena melihat hijaunya
air laut di sekitar gili. Pak jefri kemudian mengarahkan perahunya ke Gili
Bidara, pulau di sebelah Gili Kondo. Pertama kali nyebur, gw sendiri langsung
amaze dengan keindahan bawah lautnya. Anemon-anemon yang masih hidup dengan bebebarapa
warna meliuk-liuk digoyang ombak. Ini seperti sedang melayang di atas padang rumput
yang digoyang angin tetapi dalam slow motion. Beberapa ikan warna-warni pun
berenang diantara kita dan bermain-main diantara anemon dan terumbu karangnya.
Puas di spot pertama kemudian kita berpindah di spot
berikutnya tetapi masih di Gili Bidara. Dannn..
kita bertemu Nemo disana. Salah satu jenis clownfish/ikan badut yang cukup
sulit ditemukan karena habitatnya hanya pada jenis anemon tertentu. Yeah, itu
nemo teriak kami semua dengan warna putih-oranye khasnya. Sebenernya kita sudah
ketemu beberapa jenis clownfish di spot sebelumnya, tetapi Janis nemo ini baru kita
temukan di spot ke dua ini. Tak lama seteh itu kita juga bertemu dengan Patrick.
And really pink. Ternyata kelucuan patric di Spongebob memang lucu jika kita
ketemu aslinya. Bintang laut ini seperti boneka-boneka patrick yang kita
temukan di mall kecuali kita tidak melihat mata dan mulutnya ketika itu :D. Si “Patrick”
asli ini ternyata mempunyai bebrapa cula berwarna gelap di atas punggungnya.
Spot selanjutnya adalah di daerash sekita Gili Lampu. Sama
eksotisnya dengan spot-spot sebelumnya. Gili ini dinamakan Gili Lampu karena
memang ada sebuah lampu mercusuar pada ujung pulaunya. Spot terakhir kita
adalah di sekitar Gili Kondo itu sendiri. Gw sendiri udah lelah untuk
snorkelingan dan memutuskan untuk mengambil gambar keindahan Gili Kondo dan
Landscape sekitarnya.
Di sekitar Gili ini terdapat juga Gili Kapal yang terdapat
kapal yang tenggelam di dasar lautnya. Ada juga gili yang hanya berisikan pasir
putih. Jika laut dalam kondisi pasang, gili ini akan hilang dari pandangan
mata. Kita sendiri tidak melihat gili ini samapai pak Jefri mengarahkan
perahunya mendekati gili ini dan terlihat pasir putih di bawah permukaan
laut. Gw sendiri lupa nama nama gili ini.
:D
Ketka jam menunjukkan pukul 3 sore, udah waktunya kita meninggalkan
pulau nan eksotis ini. Berat hati tidak bisa berlama-lama disini, karena kita harus
melanjutkan perjalanan exploring Lombok. Kita tidak mau kemalaman di jalan,
karena malamnya kita berencana menghabiskan waktu di Kuta, Lombok. Sepanjang
perjalan ke Kuta dan beberapa hari setelah
#LombokTrip ini, gw selalu terbayang liukan-liukan padang anemon ini ketika
gw memejamkan mata. Dan itu juga ternyata di iyakan sama Raga. It’s really
beautiful. Dan bahkan kadang-kadang sampe sekarang ^^’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar