Senin, 12 Maret 2012
Beauty of Uluwatu, Bali #LombokTrip #Chapter1
Dua minggu yang lalu gw baru saja pulang dari Bali-Lombok. Perjalanan yang melelahkan dan tak terlupakan sepertinya. Udah hampir 4 bulan yang lalu gw merencanakan long trip ini ke Lombok. Meskipun sedikit telat karena ke Lombok adalah resolusi gw tahun 2011. Rencana ini dimulai dari mencari peserta yang mau bareng liburan dan akhirnya nemu 3 temen gw, Faris, Iqro dan Raga. Mulailah gw mencari tiket promo jauh-jauh hari, googling hidden paradise, dan tempat sewa mobil yang bisa mengantar kita jalan-jalan. Hmm, dari hasil yang di dapat, akhirnya diputuskan kami akan menghabiskan 2 hari di Bali dan 6 hari di Lombok.
Day 1.
Jam setengah sepuluh waktu setempat akhirnya kita menginjakkan kaki di bandara Ngurah Rai. Yang menjemput kita pun datang dengan Katananya. Setelah mengecek kondisi kendaraan, kita mulai perjalanan untuk mencari sarapan. First flight ternyata membuat kita lupa untuk mengisi perut sebelum berangkat. Dengan mengandalkan feeling, akhirnya kita sampai di pantai kuta, dan berhenti di depan Hard Rock Cafe. Yeay dapet sarapan nasi campur murah dari orang jawa yang merantau ke bali. Sambil sarapan, perencanaan pun dimulai untuk kemana kita hari ini. Dreamland menjadi sasaran pertama untuk dikunjungi. Farispun memacu katana tua ini menuju selatan Bali.
Jam setengah satu kita sampai di Dreamland, Uluwatu. Iqro yang tak tahan untuk bermain ombak langsung menyewa body board dan mencari ombak yang cukup besar. Karena melihat iqro asik bermain, gw akhirnya menyusulnya untuk merasakan segarnya lautan di kala cuaca sedang terik-teriknya. Raga berbeda lagi, dia lebih memilih istirahat di pinggir pantai dengan meminta penduduk lokal untuk memijatnya.
Dari Dreamland, kita melanjutkan perjalanan ke GWK, tempat yang diluar rencana gw, dan sepertinya bukan tempat yang menarik bagi gw. Meskipun begitu gw masih bisa menikmati tari kecak disana.
Setelah sempat bingung dimana kita akan menghabiskan malam pertama untuk trip ini, akhirnya kita terdampar di salah datu penginapan di jalan Puppies II yang sampe tengah malam pun masih terdengar suara berisik jeb ajeb dari jalan seberang.
Day 2
Hari kedua kita memutuskan mengganti mobil dengan avanza dan sopir agak semua destinasinya lebih terarah :P. Kegiatan pertama hari ini adalah melakukan water sport. Mobil pun diarahkan sama pak Made menuju Tanjung Benoa. Karena tidak begitu tertarik, gw sama raga lebih seneng leyeh-leyeh di pinggir pantai sambil melihat timgkah laku unik turis dari jepang yang bermain pasir di pinggir pantai. Iqro dan faris memilih Parasailing dan Banana Boat untuk menghabisan uang ratusan ribunya :D. Hahaha, ternyata mahal juga watersport disini klo tidak pandai-pandai menawarnya.
Selanjutnya kita menuju Padang-Padang. Padang-padang adalah salah satu pantai di uluwatu yang dikelilingi tebing. Pas sampai di bawah, termyata sudah puluhan orang bermain air disana. Ada yang berenang ato sekedar menghangatkan badan.
Pantai selanjutnya adalah Blue Point. Tempat yang menarik. Pantainya terletak di bawah tebing. Untuk mencapai pantai itu, kita melewati ratusan anak tangga diantara café-café yang menggantung dengan view sunset. Indah sekali sepertinya jika kita bisa melihat sunset dari tempat ini. Ombak di tempat ini pun cukup besar, terlihat ada beberapa turis yang surving disana. Faris, Iqro dan Raga langsung berlarian menghampiri ombak begitu melihat laut di depan mata. Gw sendiri lebih suka menikmati pemandangan tebingnya dan dengan segera mulai jepret sana sini. It’s really amazing..
Malam terakhir di bali ditutup dengan memandangi laut dan langit di kala senja dari café The Rock di Jimbaran. Cafenya unik. Untuk menuju café ini, kita harus naik lift yang berjalan miring. Suasanya sangat romantis, tapi sayang kenapa 3 temen gw ini yang nemenin gw disini :p.
Selanjutnya kita menuju pelabuhan Padang Bay agar bisa menyeberang ke Lombok. Jimbaran-Padang Bay kita tempuh selama hampir dua jam. Dan kita semua tertidur selama perjalanan, terlalu lelah setelah seharian bermain ombak.
Jam 12 akhirnya ferry kita beragkat setelah hampis satu jam terlambt dari jadwal seharusnya. Lumayan murah tiket ferry ini yaitu 36rb perorang. Didalam ferry pun sebenernya ada kasur ato kamar crew yang bisa disewakan untuk istirahat. Tetapi demi keamanan barang bawaan kita yang seabreg banyaknya, kita lebih memilih untuk tidur bergantian di kursi yang cukup bersih dan nyaman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
wow woww wowww! kayaknya lanjutannya bakal tambah wowww ini ;p
Posting Komentar