Pacitan. Kota kelahiran presiden Indonesia yang ke-6
ini sebenernya bukan merupakan Trip List gw tahun ini. Tetapi semenjak Raga
mengutarakannya sebagai Trip List dia tahun ini, gw jadi pengen ikutan klo dia
lagi ada rencana ke pacitan. Saoalnya setelah di googling, cukup banyak pantai
menawan disana yang bisa dijadikan obyek foto gw =D. Itin ke Pacitan pun cukup
murah dimana gw cuman kena sekitar 250rban dari Jakarta.
Rencana ke Pacitan pun sudah pernah dua kali gagal. Problem
nya adalah selalu kehabisan tiket kereta karena rencana kita yang
terlalu mendadak. *yahh, klo nyari ticket pesawat kemahalan soalnya :D. Pagi itu akhirnya
Raga sudah mendapatkan satu jatah tiketny Bandung-Jogja dari Indomaret dan gw
mau gak mau harus tiket hari itu jg. Klo enggak bisa batal lagi nih acara ke
pacitannya. Begitu tanya ke Indomaret, tiket Jakarta-Jogja/Solo nya udah habis
ludes. Aneh, pikir gw, ini kan bukan long week end. Cepet juga ya habisnya padahal
masih H-5. Kembali ke kantor dan gw langsung googling. Untung nemu satu tiket dari
kaskus, Ekonomi Bengawan Jurusan (Jakarta-Solo Jeberes). Setelah deal harga,
meskipun naik dua kali lipat, gw langsung ngasih tau Raga bahwa kita akan jadi
ke Pacitan minggu ini. Sebenernya, gw jg sempet ke stasiun tanah abang buat nanyain tiket Ekonomi
Bengawan dan memang udah habis. Begitu gw nanya ke tukang parkir stasiun, wah
tak taunya banyak tiket-tiket itu yang dibeli sama calo-calo dan biasa dijual 3 kali
lipat dari harga sebenernya. Ckckckc.. tetep yah, Indonesiakuu…
Jumat sore itu, gw hampir aja telat kereta. Mentang-mentang
kosan gw yg di benhil ini lumayan deket sama stasiun Tanah Abang, gw beraniin
berangkat setengah jam sebelum keberangkatan. Bah, begitu sampe di jalan
penjernihan, angkot yang gw tumpangi cuman bisa jalan dg kecepatan 5km/jam. Yahh, mungkin karena sore itu sedikit gerimis. Gw memutuskan turun dari angkot dan kalang kabut mencari ojek. Akhirnya gw banyak berterimakasih buat tukang ojek yang udah
menyelamatkan Trip Pacitan gw ini dengan ngebut sampai di stasiun tepat waktu. Yahh,
bener-bener tepat waktu, hanya 10 menit dengan melewati gang-gang kecil di daerah
Petamburan.
Ini kereta ekonomi dan gw baru pertama kali naik kereta
ekonomi sendirian dengan rute yang cukup jauh. Hampir sepanjang malem gw gak
tidur, trauma kehilangan kamera lagi. Walhasih, buku The Journeys 2 selesai
nemenin perjalan gw Jakarta-Jogja dengan sesekali ngelirik apakah tas gw masih
ad adi tempatnya ato enggak :D. Sebenernya kereta ekonomi sekarang ini cukup
rapih. Terimakasih buat PT. KAI yang sudah tidak menjual tiket berdiri sehingga
tidak begitu sumpek. Sudah tidak banyak orang lalu-lalang di lorong, meskipun
sesekali masih ada pedagang asongan lewat ketika kereta berhenti di stasiun.
Jam 6 pagi gw sampe di Lempuyangan. Brario menjemput Raga
yang datang lebih dulu di stasiun Tugu baru jemput gw. Oh iya, Brario adalah
teman SMA gw dan Raga yang tinggal di Jogja. Untung dia senang hati menggunakan
mobilnya dan menjadi driver kita selama trip ini. Kita pun memulai perjalanan
dengan mengandalkan google map dan print out peta dari Raga. Let’s get Lost,
klo kata Raga.
Tujuan pertama adalah Pantai Klayar. Dengan sangat sedikit
rambu jalan, kita akhirnya harus beberapa kali nanya ke penduduk lokal ketika
di persimpangan ataupun karena tidak yakin dengan jalan yang kita lalui.
Beberapa ruas jalan terlalu kecil dan sepi untuk dibilang jalan utama
Jogja-Pacitan.
Jam 10 kita sudah sampai Pantai Kalyar. Sesuai jadwal 3 jam
memang perjalanannya. Kita langsung terpesona dengan landscape pantai itu.
Gugusan batuan pada ujung pantainya membuat kami terkagum-kagum bagaimana
proses terbentukanya batuan indah ini. Yah, ini adalah maskot dari pantai
Klayar. Ingin rasanya berlama-lama di gubug sambil menikmati suara hantaman
ombak yang kemudian diikuti pemandangan mengalirnya air secara perlahan dari
setiap sisi bebatuan. Tidak ada orang yang berani berenang di pantai ini,
mungkin karena takut tergulung ombak yang cukup besar.
Setelah satu setengah jam berleha-leha di pantai kita
melanjutkan perjalannan ke karang bolong yang tidak jauh dari pantai
Klayar. Lagi-lagi gw bersyukur di beri kesempatan mengunjuangi Pacitan. Tanjung
ini hampir seperti Tanjung Ringgit di Lombok. Tebing yang tinggi dengan
dentuman ombak yang keras di bawahnya.
Puas berfoto-foto ria kemudian kita melanjutkan perjalanan
ke Pantai Srau yang merupakan salah satu pantai terindah di dunia menurut versi
National Geographic. Disini kita bisa main ombak di pinggir pantai. Pada
bulan-bulan tertentu pantai ini juga biasa digunakan untuk surfing para professional.
Pantai Srau ini sendiri terdiri dari 3 buah blok pantai.
Berakhirnya kunjungan ke pantai Srau mengakhiri Pacitan Trip
gw kali ini. Kita pun kembali ke Wonosari unuk mencari penginapan. Disana kita
medapat penginapan yang murah dan nyaman. Wisma Joglo. Hanya 75 ribu perkamar untuk kelas
kipas angin :D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar