Rabu, 02 Mei 2012

Gili Kondo, Eksotisme atas dan bawah laut #LombokTrip #Chapter4


Gili Kondo, yaa Gili Kondo. Nama pulau ini baru gw tau setelah gw di Lombok. Tempat paling eksotis di Lombok ini gw temuin dari sebuah majalah “The journey – monthly Indonesia tourism magazine” yang gw dapat secara gratis di homestay BaleKu. Dalam majalah ini terdapat sebuah artikel dengan judul Lombok Top Spot (Lombok Top 10 not to be missed) dengan list terakhirnya Gili Kondo. Perdebatan dari kita untuk menuju pulau ini pun sudah dimulai sejak perjalanan hari ke-5 melintasi Lombok Utara ke arah Bayan dan Senaru. Karena pulau ini bukan merupakan daftar tempat yang akan kita kunjungi selama di Lombok. Semua orang pun mencari info sebanyak-banyaknya tentang Gili Kondo. Raga mulai googling dan gw nanya di twitter dan mas Tresno. Sangat sedikit info yang kami dapatkan kecuali sebuah blog seorang backpacker dari Mataram. Dari blog itu kita temukan nama desa untuk menyeberang ke gili kondo beserta nomer telpon penyewaan perahunya. Akhirnya, di malam hari kita meneguhkan hati merubah rencana awal kita untuk ke Gili Kondo esok hari. Yippie..

Day 6.

Setelah mengabadikan landscape Rinjani pagi di Sembalun, Faris langsung melajukan APV menuju ke Sambelia. Dengan mengandalkan Google Map, ahirnya sampai juga kita di Sambelia, tempat penyeberangan ke Gili Kondo. Tidak jauh juga ternyata perjalanan ke sana, 2 jam dari Sembalun. Kami ketemu dengan Pak Jefri, petani mutiara yang sekaligus menyewakan perahunya untuk menyeberang ke Gili Kondo.

Dari pantai Sambelia, sudah terlihat Gili Kondo di seberang dan beberapa pulau di sampingnya. Tidak lebih dari setengah jam menyeberang, kita sudah sampai di Gili Kondo. Iqro dan raga kemudian mengambil peralatan snorkel dari penjaga cottage. Ternyata di Gili kondo ini ada beberapa cottage yang bisa disewakan untuk menginap tetapi hanya dikelola oleh satu agency Tour.

Gw sendiri udah gak sabar untuk snorkelingan karena melihat hijaunya air laut di sekitar gili. Pak jefri kemudian mengarahkan perahunya ke Gili Bidara, pulau di sebelah Gili Kondo. Pertama kali nyebur, gw sendiri langsung amaze dengan keindahan bawah lautnya. Anemon-anemon yang masih hidup dengan bebebarapa warna meliuk-liuk digoyang ombak. Ini seperti sedang melayang di atas padang rumput yang digoyang angin tetapi dalam slow motion. Beberapa ikan warna-warni pun berenang diantara kita dan bermain-main diantara anemon dan terumbu karangnya.

Puas di spot pertama kemudian kita berpindah di spot berikutnya tetapi masih di Gili Bidara.  Dannn.. kita bertemu Nemo disana. Salah satu jenis clownfish/ikan badut yang cukup sulit ditemukan karena habitatnya hanya pada jenis anemon tertentu. Yeah, itu nemo teriak kami semua dengan warna putih-oranye khasnya. Sebenernya kita sudah ketemu beberapa jenis clownfish di spot sebelumnya, tetapi Janis nemo ini baru kita temukan di spot ke dua ini. Tak lama seteh itu kita juga bertemu dengan Patrick. And really pink. Ternyata kelucuan patric di Spongebob memang lucu jika kita ketemu aslinya. Bintang laut ini seperti boneka-boneka patrick yang kita temukan di mall kecuali kita tidak melihat mata dan mulutnya ketika itu :D. Si “Patrick” asli ini ternyata mempunyai bebrapa cula berwarna gelap di atas punggungnya.

Spot selanjutnya adalah di daerash sekita Gili Lampu. Sama eksotisnya dengan spot-spot sebelumnya. Gili ini dinamakan Gili Lampu karena memang ada sebuah lampu mercusuar pada ujung pulaunya. Spot terakhir kita adalah di sekitar Gili Kondo itu sendiri. Gw sendiri udah lelah untuk snorkelingan dan memutuskan untuk mengambil gambar keindahan Gili Kondo dan Landscape sekitarnya.

Di sekitar Gili ini terdapat juga Gili Kapal yang terdapat kapal yang tenggelam di dasar lautnya. Ada juga gili yang hanya berisikan pasir putih. Jika laut dalam kondisi pasang, gili ini akan hilang dari pandangan mata. Kita sendiri tidak melihat gili ini samapai pak Jefri mengarahkan perahunya mendekati gili ini dan terlihat pasir putih di bawah permukaan laut.  Gw sendiri lupa nama nama gili ini. :D

Ketka jam menunjukkan pukul 3 sore, udah waktunya kita meninggalkan pulau nan eksotis ini. Berat hati tidak bisa berlama-lama disini, karena kita harus melanjutkan perjalanan exploring Lombok. Kita tidak mau kemalaman di jalan, karena malamnya kita berencana menghabiskan waktu di Kuta, Lombok. Sepanjang perjalan ke Kuta dan beberapa hari setelah  #LombokTrip ini, gw selalu terbayang liukan-liukan padang anemon ini ketika gw memejamkan mata. Dan itu juga ternyata di iyakan sama Raga. It’s really beautiful. Dan bahkan kadang-kadang sampe sekarang ^^’.

Tidak ada komentar: